Warga Singapura Berbondong-Bondong Ubah Foto Jadi Karakter Anime Studio Ghibli dengan ChatGPT!

Warga Singapura Berbondong-Bondong Ubah Foto Jadi Karakter Anime Studio Ghibli dengan ChatGPT!

SINGAPURA – Demam Studio Ghibli tengah melanda Singapura! Sejak ChatGPT memperkenalkan fitur terbaru yang memungkinkan pengguna mengubah foto mereka menjadi karakter khas animasi Hayao Miyazaki, media sosial pun dibanjiri dengan gambar-gambar berkonsep Ghibli.

Warga Singapura ramai-ramai mengubah potret diri mereka menjadi karakter ala film ikonik seperti Spirited Away, The Boy And The Heron, hingga My Neighbor Totoro. Tak hanya itu, wisatawan juga ikut serta dengan membagikan gambar destinasi populer Singapura, seperti Singapore Flyer dan ArtScience Museum, dalam gaya visual khas Ghibli.

Tak mau ketinggalan, situs humor SGAG bahkan menghidupkan kembali momen-momen viral di Singapura dalam versi Ghibli. Mulai dari mantan Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang minum dari “cangkir ajaib” saat berpidato dalam berbagai bahasa, seorang pria yang menangis terharu saat menyanyikan lagu kebangsaan di Parade Hari Nasional 2022, hingga insiden wanita yang menolak memakai masker di Marina Bay Sands saat pandemi Covid-19.

Dengan pemilu Singapura yang semakin dekat, beberapa politisi lokal juga ikut terkena efek "Ghibli-fikasi"!

Kenapa Banyak yang Ingin Jadi Karakter Ghibli?

Menurut Kent Lau, seorang seniman karikatur, tampilan anime Ghibli memang memberikan efek estetika yang lebih menarik. “Hayao Miyazaki membuat wajah seseorang jadi lebih ramah, sedangkan saya malah mengubahnya jadi jelek,” candanya dalam sebuah unggahan Facebook.

Tren ini dimulai sejak OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, merilis fitur AI generatif pada 26 Maret 2025. Fitur ini memungkinkan pengguna mengubah foto mereka dengan hanya beberapa klik, menghasilkan gambar dengan garis halus dan warna pastel yang khas ala Studio Ghibli.

Viral Secara Global, Tapi Tak Semua Senang

Demam Ghibli ini tak hanya melanda Singapura, tapi juga dunia! Bahkan, Gedung Putih di AS sempat mengunggah gambar anime di platform X, memperlihatkan seseorang yang menangis saat diborgol oleh petugas imigrasi sebelum dideportasi.

Namun, tidak semua orang senang dengan tren ini. Banyak yang mengkritik bahwa AI hanya “menjiplak” gaya seni Ghibli tanpa menghargai kerja keras para animatornya. Cuplikan wawancara lama Hayao Miyazaki tahun 2016 kembali beredar, di mana ia terang-terangan mengungkapkan rasa jijiknya terhadap AI dalam seni animasi.

“Saya benar-benar muak. Jika kalian ingin membuat sesuatu yang mengerikan, silakan saja. Tapi saya tidak akan pernah memasukkan teknologi ini ke dalam karya saya. Ini penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri,” ujar Miyazaki saat melihat demo awal AI generatif.

Faktanya, seorang animator Ghibli, Eiji Yamamori, butuh lebih dari satu tahun untuk menyelesaikan adegan berdurasi empat detik dari awal. Sementara itu, AI seperti ChatGPT hanya butuh hitungan detik untuk menghasilkan gambar serupa.

OpenAI Kewalahan, Sam Altman Minta Pengguna “Santai”

Karena begitu banyaknya pengguna yang mencoba fitur ini, server OpenAI pun mulai kewalahan. CEO OpenAI, Sam Altman, bahkan meminta pengguna untuk “santai” dalam menggunakan fitur gambar ChatGPT-4o.

“Bisa nggak kalian lebih santai dalam membuat gambar?” tulisnya di platform X pada 30 Maret 2025. “Ini gila. Tim kami butuh tidur.”

Meski belum ada angka pasti pengguna ChatGPT di Singapura, OpenAI sebelumnya mengungkapkan bahwa negara ini termasuk salah satu pengguna ChatGPT tertinggi per kapita di dunia.

Pada 1 April 2025, Altman kembali mengonfirmasi bahwa jumlah pengguna ChatGPT global terus melonjak dengan kecepatan luar biasa.

Jadi, apakah kamu sudah mencoba mengubah fotomu jadi karakter Ghibli? Atau justru lebih setuju dengan pendapat Miyazaki? 🤔✨

Comments